Selasa, 08 September 2015

Mereduksi Jumlah Kendaraan

Jika ada pertanyaan kepada warga Jakarta seperti, “Bagaimana tingkat kemacetan di Jakarta saat ini?”. Sepertinya semuanya akan memberikan jawaban yang sama, yaitu “parah”. Bagaimana tidak, suatu jalan protokol yang notabene hanya membutuhkan hitungan menit bisa mencapai satu jam bahkan lebih jika sedang memasuki jam sibuk.

Rasanya pergantian gubernur sudah terjadi dalam beberapa periode, namun solusi yang diimplementasikan tidak juga memberikan pengaruh yang signifikan. Pada dasarnya ada empat faktor utama yang menjadi biang kemacetan. Faktor tersebut adalah kondisi jalan, jumlah kendaraan, kondisi angkutan umum yang ada, dan perilaku masyarakat pengguna angkutan.

Panjang jalan, perilaku masarakat dan kondisi angkutan umum bisa diubah, hanya saja memerlukan waktu dan biaya yang besar. Hal paling mungkin untuk dilakukan adalah pengurangan jumlah kendaraan. Ini merupakan salah satu cara efektif dilaksanakan melalui peraturan daerah dan law enforcement. Ketegasan gubernur DKI Jakarta diyakini mampu merealisasikan ini.

Terdapat dua cara yang bisa dilakukan. Kedua cara ini pernah dilakukan sebelumnya, namun sepertinya belum direalisasikan secara optimal. Cara-cara tersebut adalah :

  1. Menggunakan sistem ganjil genap. Cara ini pernah dikaji tapi penentangnya cukup banyak. Padahal metode ini diyakini akan mengurangi jumlah kendaraan sampai 42%. 
  2. Mengatur jadwal kerja. Pengaturan ini berdasarkan status pengguna jalan (pegawai, anak sekolah, dan wiraswasta), wilayah (jumlah penduduknya) dan kondisi pemukiman.



Memang sebelummnya perlu dilakukan survey dulu sebelum membuat Peraturan Daerah seperti itu sebagai dasar pemikiran yang kuat. Peran Kepolisian di sini sangat penting sekali sebagai optimalisasi peraturan ini. Baik itu pada saat sosialisasi atau saat peraturannya resmi berjalan agar para pelanggar lalu lintas bisa langsung ditindak. Tentu saja dengan menambah jumlah personil kepolisian yang bertugas, terutama pada jam sibuk. Sehingga peraturan daerah bisa diterapkan, karena memiliki law enforcement yang kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar