Rabu, 10 Juli 2013

Gangnam Style Cover (dance)?

We Make Our Dreams

Tidak disangka-sangka bahwa sebuah ilmu dan motivasi itu kadang muncul dari suatu obrolan yang tidak penting. Bahkan terkadang tidak berhubungan sama sekali. Hal ini terjadi kemarin menjelang saya tidur. Obrolan kita awalnya hanya seputar beasiswa mana yang cocok untuk kita. Jika mengambil beasiswa Dikti maka punya kewajiban untuk mengajar di daerah-daerah luar Jawa Barat. Kalau yang kita coba beasiswa dari pemerintahan, maka akan menjadi senjata makan tuan, karena dari dulu hobi kita adalah kritik pemerintah. Obrolan berlanjut sampai kesimpulan bahwa sebaiknya kita mengambil beasiswa dari perusahaan rokok, untuk menghargai jasa para perokok yang rela berkorban demi pendidikan di Indonesia. Hahaha, ekstrim tapi memang begitu adanya. Sampai akhirnya saya bertanya padanya, "waktu itu jadi masuk Bank nggak?" Dia bilang tidak. Saya cukup heran, karena sebenarnya dia sangat berpeluang menjadi account officer salah satu bank negeri melalui link dari saudaranya. Ternyata tak diduga bahwa alasannya adalah ia mempertahankan idealismenya untuk tetap berada di media. Awalnya saya ingin menyanggahnya dengan mengatakan bahwa zaman bisa saja berubah. Namun sebelum saya mengatakannya, dia sudah menyadarkan saya lebih dulu "maksudnya idealis itu, we make our dreams, not their or everyone dreams." Saat mendengarnya saya sedikit tertegun bahwa ternyata manusia seperti ini memang masih ada. Setuju atau tidak dengan jalan yang ia ambil, pada dasarnya jawabannya itu sangat meyakinkan bahwa terkadang jalan yang kita ambil memang disesuaikan dengan keinginan orang lain di sekeliling kita.